disampaikan kepada Bupati Karawang sebagai permohonan penanganan cepat karena situasi dinilai sudah menghambat musim tanam.Menurut Camat Catur Teguh, sekitar seribu hektare lahan persawahan—termasuk di Desa mulangsari dan Desa Kertasari—belum mendapatkan suplai air sama sekali.
Padahal, musim tanam sudah berlangsung dan petani telah bersiap melakukan penanaman benih padi.Kondisi ini membuat aktivitas pertanian terhenti karena tidak adanya pasokan air irigasi yang memadai.
Ia menjelaskan bahwa persoalan kekeringan bukan disebabkan oleh minimnya sumber air.Bendungan Pagelaran sebenarnya memiliki kapasitas cukup untuk memenuhi kebutuhan irigasi.
Namun pendangkalan di dalam bendungan dan saluran irigasinya menghambat aliran air hingga tidak mencapai lahan pertanian di Kertasari dan Mulangsari.Pendangkalan tersebut menyebabkan saluran menyempit dan tersumbat sehingga distribusi air terputus di tengah jalur irigasi.
Sebagai langkah darurat, Camat Pangkalan meminta dilakukan pembersihan dan pembentukan kembali saluran irigasi agar air dari Bendungan Pagelaran dapat kembali mengalir ke sawah petani.Selain itu,
Ia juga berharap adanya kebijakan jangka panjang dari Bupati berupa rehabilitasi menyeluruh terhadap Bendungan Pagelaran.Minimal, kata dia, perlu dilakukan pengerukan di titik-titik yang mengalami pendangkalan agar aliran air kembali lancar dan dapat mendukung musim tanam yang sedang berlangsung.
“Sebelah sini sekarang sedang musim tanam, ya musim tanam, ditanam,” ujar Catur Teguh, menegaskan urgensi kondisi tersebut.Ia mengingatkan bahwa tanpa tindakan cepat, petani dapat kehilangan kesempatan musim tanam, yang pada akhirnya menurunkan produktivitas panen dan berdampak pada perekonomian warga serta ketersediaan pangan lokal.
Camat Pangkalan menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan berharap permohonan tersebut dapat segera ditindaklanjuti demi keberlangsungan aktivitas pertanian di wilayahnya.(Ynh)
